Jumat, 30 November 2012

Autobiografi


Perkenalkan nama saya Ketut Sujane dan saat ini saya sedang menuntut ilmu disalah satu Sekolah Menengah Atas swasta di Bandar Lampung. Saya anak bungsu dari empat bersaudara, dilahirkan tepat pada tanggal 15 maret 1993 sekitar pukul 04.30 pagi di Way Kanan, Lampung. Sebagai gambaran, saya berusia 19 tahun dengan perawakan tinggi kurang lebih 170 cm sedangkan berat badan saat ini belum saya ketahui.
Sejak kecil saya memang sudah diajarkan untuk hidup mandiri oleh orang tua, bukan berarti mandiri seperti pria dewasa yang sudah mapan dan mempunyai penghasilan tetap untuk menghidupi kehidupannya sendiri. Saya diajarkan mandiri mulai dari hal yang sederhana seperti mencuci pakaian sendiri, membereskan tempat tidur, hingga belajar menghadapi masalah kecil yang menimpa pada diri sendiri pribadi. Sehubungan dengan hal demikian, saya akan menuliskan perjalanan hidup saya mulai dari apa yang bisa direkam oleh memori ingatan saya dari kecil hingga saat ini.

Masa kanak-kanak
Di usia saya yang terbilang memasuki masa menginjak dewasa ini, saya sangat tertinggal oleh teman-teman sebaya. Saya baru mulai masuk sekolah dasar di usia 8 tahun karena pada saat itu saya termasuk anak yang berstuktur fisik kecil sehingga orang tua saya enggan untuk menyekolahkan saya pada usia yang wajar, saat itu persyaratan untuk mulai masuk Sekolah Dasar di kampung saya minimal berusia 6 tahun. Dari kecil saya memang tidak pernah mengenyam bangku nol kecil seperti Taman Kanak-Kanak, Play Group, ataupun PAUD. Tetapi kemampuan akan mental dan prestasi saya tidak jauh berbeda denga anak-anak yang pernah bermain di Play Group. Terbukti setelah belum genap satu semester di Sekolah Dasar saya sudah mampu membaca, menulis, serta berhitung matematika. Kemampuan tersebut saya dapat hanya dari kegiatan formal di sekolah karena orang tua saya tidak pernah memperhatikan nlai akademik apalagi memperhatikan kegiatan saya di sekolah seperti anak-anak di masa sekarang, bahkan saat mendapat peringkat kelaspun orang tua saya tidak pernah tahu.
Seperti  anak-anak SD lain pada umumnya, saya juga memiliki bakat dan minat. Anda pernah mendengar nama-nama  tokoh dunia  seperti Thomas Alva Edison atau Michael Faraday? Yaps benar! Mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka dunia dalam bidang elektro atau listrik. Alasan saya mengidolakan mereka adalah karena pada saat itu saya sangat tertarik dengan bidang elektronik. Saya senang membaca buku ataupun majalah yang berbau elektronik. Sayapun mempraktekkan dari apa yang saya pelajari dari buku-buku tersebut. Otak-atik sisa barang elektronik adalah hal yang mengasikkan saat itu.

Kedatangan remaja
Setelah enam tahun di Sekolah Dasar akhirnya lepas juga masa kanak-kanak tersebut. Pada tahun 2007 saya lulus dari Sekolah Dasar dan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama, kebetulan sekolah tersebut bertempat di daerah yang sama dengan sekolah sebelumnya. Masa SMP juga tidak jauh berbeda dengan masa SD yang super free karena masa ini adalah masa kita bebas bermain, hanya saja saat SMP minat saya mulai berubah. Saya lebih menyukai seni usik daripada elektronik. Walaupun minat itu baru muncul saat SMP, saya sudah mengenal permainan piano klasik dari kelas 5 SD dan gitar pada kelas 6 SD. Karena merasa lebih jauh dari elektronik sayapun menekuni dunia musik.
Masa SMP adalah masa-masa gencarnya saya bermain musik. Mulai dari piano, gitar, drum, pianika, harmonika, recorder, hingga alat musik tradisionalpun saya kuasai. Tidak butuh waktu lama sayapun membentuk grup musik saat kenaikan kelas dua SMP yang syukur sampai sekarang grup band yang saya bentuk telah melahirkan enam buah lagu ciptaan sendiri (saya dan personil band lainnya).

Pendewasaan di Putih Abu-Abu
Di Sekolah Menengah Atas kegiatan musik saya mulai berkurang mungkin karena jarak yang berjauhan dengan anggota personil band lainnya sehingga kami jarang kumpul. Saya masuk SMA swata di Bandar Lampung (tanpa tes di sekolah negeri) yang dijuluki Kampus Biru. Inilah saatnya saya diuji oleh orang tua untuk hidup mandiri, mandiri dalam mengatur keuangan dan cara hidup. Ternyata tidak susah jauh dari orang tua, saya tidak terlalu terbebani mungkin karena sudah di latih sejak kecil.

Di SMA saya masih bermain musik walaupun sudah jarang sehingga saya menemukan minat lain lagi yang sedikit menyimpang sejak kecil yaitu Komputer. Saya tertarik dengan komputer terutama dalam hal multimedia, perakitan, dan working (komputer sistem jaringan). Minat saya memang selalu berubah setiap jenjang pendidikan tetapi tanpa menghilangkan minat sebelumnya. Mudah-mudahan di perguruan tinggi nanti saya tidak salah dalam mengambil penjurusan sesuai minat karena besar kemungkinan dipeguruan tinggi nanti minat saya berubah lagi (asal jangan jadi dancer aja..hehehehe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Source: http://ketutsujane.blogspot.com